SEJARAH GEREJA KATEDRAL SANTO YOSEF PONTIANAK
1909-2009
Pasca diserahkannya tugas misi di Kalimantan (Borneo) kepada ordo Kapusin Provinsi negeri Belanda oleh Tahta Suci, kegiatan evangelisasi di Kalimantan tidak dapat dipisahkan dengan semangat Santo Fransiskus dari Assisi yang mengutamakan kerendahan hati, kemiskinan dan cinta kasih. Evangelisasi menyeluruh merupakan kekhasan karya misionaris Kapusin melalui teladan hidup, karya dan kata. Maka, Gereja Katedral Santo Yosef Pontianak yang didirikan oleh misionaris Kapusin membawa umat untuk hidup seturut Injil dan menyalurkan kesejahteraan kepada masyarakat sebagai bentuk cinta kasih Kristus bagi umat manusia tanpa membeda-bedakan.
Gereja Katedral Santo Yosef Pontianak yang pada mulanya berstatus stasi kemudian berganti menjadi gereja induk misi di Kalimantan Barat dikarenakan letaknya yang strategis. Setelah Prefek Pastor Pacificus secara resmi tinggal di Pontianak, Paroki Katedral Santo Yosef berperan sentral untuk karya misi yang mencakup seluruh Kalimantan. Sebagai gereja paroki, kegiatan pembinaan umat dan pelayanan sakramental menjadi karya utama. Selain melaksanakan karya pastoral, gereja juga terlibat dalam karya amal dan sosial seperti mendirikan sekolah, asrama, dan rumah sakit.