KISAH DI BALIK LUKISAN BUNDA MARIA PENOLONG ABADI

Setiap tanggal 27 Juni Gereja Katolik memperingati pesta Bunda Maria Penolong (Our Lady of Perpetual Help), nama yang dipilih sendiri oleh Bunda Maria dalam suatu penampakan. Tahukah Anda bahwa ada 117 gelar yang disematkan kepada sosok Bunda Maria. Umumnya gelar-gelar itu muncul dari pengalaman iman bersama Bunda Maria. Ini adalah (Our Lady of Perpetual Help), sebuah ikon Bizantium yang dilukis di atas kayu, dan berasal dari sekitar abad ke XIII. Tidak ada yg tahu siapa pelukis ikon berukuran 54 x 41,5 sentimeter ini. Lukisan ini menggambar- kan Bunda Maria di bawah gelar “Bunda Allah”, menggendong Kanak-Kanak Yesus. Lalu ada Malaikat Agung Santo Mikael dan Santo Gabriel melayang di kedua pojok atas, masing-masing memegang alat Sengsara. St. Mikael (dipojok kiri) memegang tombak, bunga karang yang dicelupkan ke dalam anggur asam serta mahkota duri, sementara St. Gabriel (di pojok kanan) memegang salib dan paku-paku.
KISAH LUKISAN BUNDA PENOLONG ABADI
Menurut tradisi, pada akhir abad XV (1495) seorang pedagang anggur mencuri ikon Bunda Penolong Abadi dari biara Keras Kardiotissa di Pulau Kreta dan membawanya ke Roma dengan kapal laut. Dalam perjalanan, tiba-tiba mengamuklah badai dahsyat, yang mengancam nyawa para penumpang kapal. Dalam kepanikannya, si pedagang teringat akan barang bawaannya itu. Lalu ia mengeluarkan gambar Bunda Maria dari bungkusan, dan berteriak, “Mari kita berdoa mohon perlindungan Maria Bintang Laut!” Semua mata tertuju pada gambar itu. Mereka berlutut dan mulai berdoa. Tak disangka langit menjadi cerah, angin kencang pun reda, dan ombak kembali teduh. Akhirnya kapal berhasil merapat di pelabuhan kota Roma, dan semua penumpang selamat.
Namun, usia si pedagang tidak lama. Sebelum ajal menjemput, ia berpesan kepada salah seorang temannya agar lukisan itu dipertontonkan kepada khalayak ramai agar
dapat dihormati. Tapi si sahabat malah menahan lukisan tersebut di rumahnya, sampai ia menerima pesan melalui mimpi anak gadisnya: Bunda Maria menampakkan diri, dan menyatakan keinginannya agar lukisan itu dihormati di sebuah gereja antara Basilika Santa Maria Maggiore dan St. Yohanes Lateran di Roma. Itulah sebabnya lukisan itu ditempatkan di Gereja St. Matius, dan kemudian terkenal sebagai “Madonna dari St. Matius.” Selama tiga ratus tahun para peziarah berduyun-duyun datang ke gereja tersebut, dan rahmat berlimpah dicurahkan atas umat beriman.

Ketika Gereja St. Matius dihancurkan oleh pasukan Napoleon (tahun 1798), lukisan itu berhasil diselamatkan. Pada tahun 1812 lukisan itu dipindahkan ke Gereja St. Maria di Posterula, dan disimpan di sana selama hampir 40 tahun. Di Gereja St. Maria, lukisan itu kemudian terabaikan dan dilupakan orang.
Oleh karena penyelenggaraan ilahi, lukisan ini ditemukan kembali. Pada tahun 1866, Beato Paus Pius IX mengeluarkan dekrit Penobatan Kanonik dan gelarnya pada 5 Mei 1866, dan mempercayakan lukisan ini kepada Ordo Redemptoris (C.Ss.R), yang baru
mendirikan Gereja Santo Alfonsus Liguori, tak jauh dari gereja Santa Maria Maggiore. Semasa anak-anak, Bapa Suci Pius IX sering berdoa di hadapan lukisan ini di Gereja Santo Matius. Beliau memerintahkan agar lukisan ini bisa dipamerkan kembali kepada publik untuk dihormati. Paus Pius IX juga menetapkan perayaan Santa Perawan Maria Bunda Penolong Abadi pada hari Minggu sebelum Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis. Bunda Maria Penolong Abadi juga ditetapkan sebagai Santa Pelindung Nasional Negara Haiti, dan Pelindung Kota Almoradi di Spanyol.
Pada tahun 1867, ketika lukisan ini sedang dibawa dalam suatu prosesi melalui jalan- jalan di kota Roma, seorang anak disembuhkan secara ajaib. Ini adalah mukjizat yang pertama dari sekian banyak mukjizat yg kemudian dicatat sehubungan dengan Bunda Penolong Abadi. Hingga hari ini mempertontonkan ikon Bunda
Penolong Abadi dan menyambut segenap peziarah yang datang untuk berdoa. Jangan pernah ragu untuk memohon bantuan doa dan perantaraan Bunda Maria kapan saja, teristimewa bila Anda mengalami masa-masa kesesakan.

MAKNA DI BALIK LUKISAN BUNDA PENOLONG ABADI

Coba perhatikan detil lukisan di atas yang sudah diberi nomor dan maknanya. Dalam ikon ini dapat kita temukan tokoh-tokoh dalam sejarah penyelamatan.
Tokoh pertama adalah Malaikat.
- Huruf Yunani untuk Malaikat Agung St Mikael (2). Ia dilukiskan sedang memegang lembing dan bunga karang, alat sengsara Kristus.
- Huruf Yunani untuk Malaikat Agung St Gabriel (3). Ia memegang salib dan paku.
Melalui Malaikat, kabar sukacita kepada Maria disampaikan (Luk 1:31); Santo Yosef dibebaskan dari keragu-raguannya (Mat 1:19-24); warta kelahiran Yesus Sang Juru Selamat dikumandangkan kepada para gembala (Luk 2:9-13); pengungsian ke Mesir ditunjukkan (Mat 2:13-14 dan 19-21); dan melalui malaikat pula berita kebangkitan disampaikan (Yoh 20:12-13).
Tokoh kedua adalah Bunda Maria.
- Huruf Yunani Maria Theotokos MP (1)
yang berarti “Maria Bunda Allah”.
- Jubah Merah (7), warna yang dikenakan oleh para perawan pada zaman itu. Mantel Biru Tua (10), warna yang dipakai para ibu di Palestina. Ini menggambarkan Maria adalah perawan dan ibu.
- Kepala yang sedikit menunduk menyimbolkan Maria sebagai Perawan dan Bunda Allah yang berduka. Seorang ibu yang mencari dan menemukan anaknya setelah tiga hari dalam kecemasan (Luk 2:44b-50); yang berdiri dan melihat sengsara dan kematian Puteranya yang tersalib (Luk 19:25-27); namun semua itu tersimpan rapat dalam hatinya sebagai hamba yang senantiasa setia agar rencana dan kehendak Allah terjadi (Luk 1:38, 51b).
- Mata Bunda Maria (5) yg digambarkan besar, seakan-akan ia melihat tembus pada
kebutuhan-kebutuhan kita, tapi memancarkan kasih dan menantikan permohonan- permohonan kita dengan hati yang lembut.
Mulut Maria (4) digambarkan mungil sebagai lambang betapa dalamnya kehidupan kontemplasi Sang Perawan. Ia menyimpan segala perkara di dalam hatinya.
Tangan kiri Bunda Maria (9) menopang Yesus dengan eratnya, menyatakan kepada kita jaminan yg akan kita peroleh dalam pengabdian terhadap Bunda Allah. Sedang tangan kanan Maria terbuka ke atas memuliakan Allah. “Jiwa-ku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira krn Allah Juruselamatku ..… dan rahmatNya turun-temurun atas orang yang takut kepadaNya.” (Luk 1:46)
- Bintang di cadar Bunda Maria (6) adalah gambaran Maria yg senantiasa siap men- dasarkan pikiran dan karyanya pada bimbingan Allah. Tiga bintang juga menggam- barkan Bunda Maria sebagai bunda tanpa noda dosa, sebelum, waktu dan sesudah kelahiran Yesus Juruselamat. Bunda Maria adalah Bintang Lautan yang membawa cahaya Kristus kepada kegelapan dunia ini. Bintang yang membimbing kita dengan aman menuju rumah Surgawi.
- Mahkota emas (12)
merupakan simbol dari banyaknya doa yang terkabul yang di tujukan kepada Bunda Maria yang disebut sebagai “Bunda Penolong Abadi”. Tokoh ketiga adalah tokoh kunci dalam ikon tersebut yaitu Kanak-kanak Yesus.
- Huruf Yunani IC XC (13) adalah singkatan yang berarti “Yesus Kristus”.
- Wajah Yesus menatap salib yang dibawa Malaikat Agung Gabriel, namun mata-Nya menerawang jauh penuh misteri menyimbolkan bahwa di balik sengsara dan salib itu ada kemenangan dan kasih karunia hidup “…. demikian juga Anak manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yg percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:13b-14).
- Tangan-tangan Yesus menggenggam erat ibu jari Bunda-Nya (8) seolah berkata “Bundaku kemana Aku harus pergi dan kepada siapa berkat-Ku dicurahkan?” Hal ini menyatakan kepada kita kepercayaan yang harus kita berikan di dalam doa-doa kepada Bunda.Sandal Yesus yang terjatuh satu (14) memiliki dua
Arti pertama, dalam kemanusiaan-Nya, begitu melihat salib Yesus lari ke dalam pelukan bunda-Nya sampai tidak perduli bhw sandalNya terlepas. Dengan demikian kita diingatkan untuk segera mohon bantuan Maria bila kita menghadapi kesulitan. Arti kedua, simbol ini menunjukkan bahwa Yesus mau menebus kita. Dengan mem- berikan satu sandalNya seperti layaknya upacara penebusan di Israel, ia menyata- kan penebusan (Rut 4:7).
- Jubah warna biru muda menunjuk keillahian Yesus sebagai Putera Allah, sedang mantel warna coklat tanah menggambarkan kodrat kemanusiaan yang disandang oleh Putera
- Lukisan Maria Bunda Penolong Abadi berlatar-belakang warna kuning emas (11). Warna ini menyimbolkan bahwa Yesus Sang Penebus bersama Bunda Maria telah hidup abadi dalam kemuliaan surgawi dan siap menyalurkan berkat-Nya kepada kita yang datang menghadap dan mohon pertolongan-Nya. Benar-benar sebuah lukisan yang indah dan penuh makna tersembunyi.
Sahabat, melalui Santa Perawan Maria Bunda Penolong Abadi kita datang kepada Yesus Sang Penebus, dan dalam pengantaraan Bunda Maria kita sampaikan harapan- harapan kita. Semoga doa-doa dan harapan-harapan kita menjadi doa dan harapan- harapan Bunda Maria.
DOA KEPADA BUNDA PENOLONG ABADI
Bunda Penolong Abadi perkenankan aku senantiasa menyebut namamu penuh kuasa, nama pelindung bagi yang hidup, keselamatan bagi yg meninggal, Maria yang termurni dan termanis, biarkanlah namamu selalu di bibirku. Jangan menunda ya Perawan terpuji, bila aku memanggilmu, sebab dalam segala godaan dan segala kebutuhanku, aku senantiasa mengulang namamu yang suci: MARIA, MARIA Jiwaku teresapi oleh hiburan, kemanisan, kepercayaan dan perasaan yang agung, bila aku mengucapkan nama yang tersuci, bahkan juga bila hanya memikirkan dikau. Aku bersyukur kepada Allah yang memberi dikau nama yang begitu baik, manis dan indah. Tetapi aku tak akan puas hanya mengucapkan namamu saja, biarlah kasihku padamu mendorongku selalu untuk menyalamimu: BUNDA PENOLONG ABADI!
SERUAN
Ya Bunda Penolong Abadi, namamu membangkitkan kepercayaanku.
Bantulah aku, ya Bunda yang selalu berbelas kasih.
Supaya aku dapat mengalahkan segala macam cobaan dan tantangan.
Bantulah aku, ya Bunda yang selalu berbelas kasih.
Supaya aku secepatnya bangkit kembali, kalau kemalangan menimpaku dan jatuh dalam dosa.
Bantulah aku, ya Bunda yang selalu berbelas kasih.
Supaya aku dapat hidup sesuai dengan Firman Tuhan yang aku dengar.
Bantulah aku, ya Bunda yang selalu berbelas kasih.
Supaya aku dapat hidup sebagai pengikut Yesus yang setia sepanjang hidupku.
Bantulah aku, ya Bunda yang selalu berbelas kasih.
Supaya seluruh hidupku menjadi suatu pelayanan penuh kasih terhadap Allah dan sesama.
Bantulah aku, ya Bunda yang selalu berbelas kasih.
Dalam semua kesulitan dan tantangan hidup.
Bantulah aku, ya Bunda yang selalu berbelas kasih.
Melawan ketidak setiaanku, semoga aku dapat setia sampai akhir hidup.
Bantulah aku, ya Bunda yang selalu berbelas kasih.
Ya Bundaku, jagalah dan dampingilah aku pada saat hembusan terakhirku.
Bantulah aku, ya Bunda yang selalu berbelas kasih.
Semoga Bunda dicintai, dipuji dan semua orang datang mohon pertolonganmu, ya Bunda Penolong Abadi engkaulah pengharapan, cintaku, perlindunganku, dan Bunda- ku sepanjang masa. Amin.
KAPLET BUNDA MARIA PENOLONG ABADI
Kaplet (rosario) ini terdiri atas 50 butir manik-manik, dengan tambahan satu manik
tunggal dan medali (lihat gambar).
- Buatlah Tanda Salib dengan
- Pada manik tunggal doakan: “O Bunda Penolong Abadi, aku datang untuk berdoa dan memohon bantuanmu untuk keperluanku saat ini. Bantulah aku agar aku dapat menolong diri sendiri dan orang lain” (sebutkan permohonan)
- Pada 50 manik-manik, doakan: “Bunda Allah, hiburlah dan bantulah aku”
- Doa Penutup: “Terima Kasih, o Bunda Penolong Abadi, atas semua perhatian dan pemeliharaanmu pada waktu aku memerlukannya. Aku percaya bahwa dengan bantuanmu, doa-doaku akan didengarkan oleh Allah. Bunda Penolong Abadi, terus- lah membantu kami demi Kristus juru Amin”

Dirangkum dari berbagai sumber Bojonegoro, 27 Juni 2022 (fxsan)