Selamat Hari Minggu!
Aku mau cerita sedikit tentang misa offline pertamaku setelah masa pandemi, di Gereja Katedral Santo Yosef, Pontianak.

Misa offline pertama setelah pandemi :
Misa yang aku ikuti di akhir bulan Juni ini “feel“nya terasa berbeda dan unik karena merupakan misa offline pertamaku setelah sekian lama nggak menginjakkan kaki di gereja. Malah misa offline pertama pasca pandemi ini aku lakukan di gereja baru yang sebelumnya belum pernah aku kunjungi, bukan di gereja tempatku biasa beribadah. Selain gedung gerejanya yang luar biasa indah, paduan suara yang merdu, bacaan injil dan homili-nya pun ngena banget!
Aku berasa dapat reward karena akhirnya berhasil kembali ke gereja.
Tapi sebenarnya, ada makna lebih dalam yang mau Papa J sampaikan melalui pengalamanku ini…
Lukas 9:51-62
9:61 Dan seorang lain lagi berkata: “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku. 9:62 Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Bacaan injil pada misa ini cukup mengena sih buat aku karena sesuai dengan apa yang baru aku alami, yaitu perihal misa offline.
Jangan salah fokus!
Sebagai manusia, apalagi generasi muda, aku sering merasa takut atau khawatir berlebihan akan suatu hal. Selain itu, aku juga sering merasa bahwa aku tuh nggak punya waktu, seakan-akan 24 jam tuh udah penuh oleh semua kegiatanku sehari-hari.
Nah, tanpa sadar sebenarnya rasa takut, khawatir, serta kesibukan yang terlalu menyita waktu itu malah menjauhkan aku dari Tuhan.
Aku sering terlalu fokus sama hal-hal lain sampai lupa bahwa seharusnya fokus utama hidupku adalah Tuhan yang udah kasih semuanya buatku.
Teman-teman pernah nggak merasa relate dengan murid-murid Tuhan dalam bacaan injil tadi? Kalau aku sih iya, karena aku sering “menoleh ke belakang” untuk menaruh perhatian berlebih pada hal-hal duniawi yang aku miliki, tanpa sadar bahwa sebenarnya Tuhan udah siapkan semuanya lebih dari yang aku bayangkan dan pasti baik adanya.
Sama kayak perihal misa offlineku ini, dulu aku terlalu mengutamakan kegiatan lain sehingga memilih ikut misa secara online, tidak hanya itu, aku juga sering menyelimuti diri dengan rasa takut sehingga ketakutan itu menghalangiku untuk datang ikut misa secara langsung. Padahal kesempatan untuk ikut misa offline sudah ada. Aku pun lupa bahwa sebenarnya ada Tubuh Kristus yang ‘menunggu’ untuk berjumpa denganku.
Akhirnya saat menyempatkan diri untuk ikut misa offline, akupun dikasih “reward” untuk ikut misa di gereja baru yang luar biasa indah dan kembali berjumpa dengan Tubuh Kristus.
Yuk kita sama-sama belajar untuk mengurangi “menoleh ke belakang” dan lebih mengutamakan Tuhan dalam kehidupan kita.
Jangan sampai rasa takut, kekhawatiran, dan kesibukan membuat kita mendahulukan hal fana melebihi Dia yang sudah menyiapkan rencana indah untuk kita.