Masa Baru (1960-1980)

  • Pada tanggal 24 Januari 1961, Paus Yohanes XXIII mengumumkan pembentukan hierarki gereja di Indonesia. 6 (enam) keuskupan agung & 19 (sembilan belas) keuskupan sufragan didirikan oleh Tahta Suci menggantikan 20 (dua puluh) Vikariat Apostolik dan 5 (lima) Prefektur Apostolik. 2 (dua) Prefek Apostolik tetap berstatus Prefek Apostolik.
  • Hal ini merupakan bentuk pengakuan dan kepercayaan besar yang diberikan oleh Tahta Suci kepada karya rohaniwan dan awam yang sudah dewasa di Indonesia.
  • Apabila sebelumnya Vikaris Apostolik memimpin suatu Vikariat dalam wilayah misi atas nama Bapa Suci dan ditahbiskan menjadi Uskup, kini dengan hierarki baru, Uskup setempat memerintah keuskupannya atas namanya sendiri di bawah kekuasaan Tahta Suci.
  • Pada tahun 1972 Mgr. Herculanus mentahbiskan 3 (tiga) orang untuk menjadi imam di Katedral:
    • Pastor Petrus Rostandy, OFMCap
    • Pastor Ignatius Sunarto, OFMCap
    • Pastor Patrick Hartadi, OFMCap
  • Pada tanggal 27 Mei 1976, Pastor Hieronymus Bumbun, OFMCap ditahbiskan sebagai Uskup Agung Keuskupan Agung Pontianak.
  • Mgr. Hieronymus Bumbun, OFMCap menggunakan motto Amor Non Amatur (Kasih Tak Dikasihi) yang menunjukkan bagaimana karya kasih Allah yang demikian sempurna bagi mansuia seringkali belum disadari banyak orang. Mengutip perkataan Santo Fransiskus dari Assisi tentang Amor Non Amatur “Hukum Cinta Kasih akan dipahami oleh semakin banyak orang, supaya manusia makin sadar bahwa cinta kasih Allah hanya minta satu balasan, yakni cinta kasih” (Mgr. Hieronymus Bumbun, OFMCap, Oktober 2009).
Mgr. Hieronymus Bumbun, OFMCap